Widget HTML #1

Panduan Merawat Burung Cucak Kopi: Karakteristik, Habitat, dan Perbedaannya

burung cucak kopi

Burung Cucak Kopi, juga dikenal sebagai Cica Kopi Melayu dengan nama ilmiah Pomatorhinus montanus, merupakan salah satu burung yang menarik perhatian meskipun tidak sepopuler jenis burung cucak lainnya. Meskipun suaranya kerap dianggap monoton, burung ini memiliki kelebihan dalam suara siulannya yang khas, sehingga sering digunakan sebagai burung masteran.

Karakter dan Habitat Burung Cucak Kopi

Di alam liar, Cucak Kopi sering ditemukan di daerah perbukitan lembap, semak-semak, hutan bambu yang rimbun, serta hutan dataran rendah. Burung ini juga sering terlihat bersama dengan burung Poksay Kuda, karena keduanya termasuk dalam keluarga Timaliidae. Meskipun burung ini dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain, jarak perpindahannya tidak jauh, karena Cucak Kopi tergolong burung penetap.

Ciri-ciri Fisik Burung Cucak Kopi

Untuk mengenali burung Cica Kopi Melayu, Anda dapat memperhatikan beberapa ciri fisik berikut:

  1. Ukuran Tubuh: Panjang tubuh mencapai sekitar 20 cm.
  2. Warna Bulu: Bagian ekor bawah dan lambung berwarna merah karat, sementara punggungnya berwarna coklat dengan variasi.
  3. Ekor dan Sayap: Panjang dengan warna coklat.
  4. Alis: Alis putih yang mencolok.
  5. Paruh: Kuning, panjang, dan melengkung ke bawah.

Makanan Burung Cucak Kopi

Burung Cucak Kopi terbiasa mengonsumsi biji-bijian, buah-buahan, serangga, laba-laba, siput, dan makanan lainnya yang ditemukan di alam.

Cara Merawat Burung Cucak Kopi

Perawatan yang tepat sangat penting agar burung Cucak Kopi tetap sehat dan rajin berkicau. Berikut adalah langkah-langkah perawatan yang direkomendasikan:

  1. Pengembunan: Lakukan pengembunan di pagi hari.
  2. Penjemuran: Jemur burung selama 1-2 jam setiap pagi untuk menjaga stamina dan kondisi tubuhnya.
  3. Memandikan: Mandikan burung dengan cara menempatkannya di keramba atau menyemprotnya hingga bulunya basah kuyup.
  4. Angin-anginkan: Setelah mandi, angin-anginkan burung di tempat teduh sambil memberinya 1 cepuk kroto.
  5. Penjemuran Tambahan: Setelah itu, jemur kembali selama 10 menit dan beri 2 ekor ulat hongkong serta 3-5 ekor jangkrik.
  6. Penyimpanan: Gantang burung di tempat sejuk agar rajin berbunyi, dan letakkan dekat dengan burung lain hingga sore hari.
  7. Penjemuran Sore: Sekitar pukul 16.30-17.30, jemur burung kembali sambil memberinya 2-3 ekor jangkrik dan 1 ekor ulat hongkong.
  8. Pembersihan Sangkar: Bersihkan sangkar setiap hari sebelum burung dimasukkan ke dalam rumah pada malam hari.

Catatan: Pakan bisa divariasikan dengan memberikan buah-buahan secara bergantian, dan berikan voer dengan kandungan protein tinggi. Voer ayam juga bisa menjadi pilihan.

Perbedaan Burung Cucak Kopi Jantan dan Betina

Ciri Cucak Kopi Jantan:

  • Postur tubuh lebih besar.
  • Ekor lebih panjang.
  • Warna bulu lebih pekat dan mengkilap.
  • Kacamata putih di sekitar mata kecil dan memanjang.

Ciri Cucak Kopi Betina:

  • Ekor lebih pendek.
  • Warna bulu cenderung memudar.
  • Kacamata putih di sekitar mata memanjang dan lebar.
  • Postur tubuh ramping dan lebih kecil.

Harga Burung Cucak Kopi

Harga burung Cucak Kopi bervariasi tergantung pada kemampuan berkicaunya. Untuk burung yang belum bunyi, harga sekitar Rp75.000, sedangkan yang sudah bunyi bisa mencapai Rp150.000.

Post a Comment for "Panduan Merawat Burung Cucak Kopi: Karakteristik, Habitat, dan Perbedaannya"