Mengenal Ciri-Ciri dan Perawatan Cucak Ijo Banyuwangi
Cucak Ijo Banyuwangi menjadi favorit di kalangan pecinta burung karena mental bertarung yang kuat, gaya bertarung unik, dan suara gacor yang khas. Popularitasnya bahkan melampaui jenis cucak ijo lainnya, seperti Cucak Ijo Kalimantan.
Perbedaan Cucak Ijo Banyuwangi dan Cucak Ijo Kalimantan
Meskipun sekilas tampak mirip, terdapat beberapa perbedaan antara Cucak Ijo Banyuwangi asli dan Cucak Ijo Kalimantan. Beberapa penjual sering kali mencoba menjual Cucak Ijo Kalimantan sebagai Cucak Ijo Banyuwangi, jadi penting untuk mengetahui perbedaannya.
Ciri-Ciri Cucak Ijo Banyuwangi Asli
Berikut adalah ciri-ciri khas Cucak Ijo Banyuwangi yang membedakannya dari jenis lainnya:
- Kaki Lebar dan Besar: Pada Cucak Ijo Banyuwangi dewasa, kakinya terlihat lebih lebar dan besar.
- Ukuran Tubuh: Tubuh Cucak Ijo Banyuwangi lebih panjang dibandingkan jenis Cucak Ijo lainnya.
- Suara Kicauan: Saat tidak berlomba, suara Cucak Ijo Banyuwangi terdengar kurang tajam dan tidak terlalu bervariasi.
- Punggung Melengkung: Punggung burung ini cenderung melengkung dan terlihat membungkuk hingga ke bagian ekornya.
- Suara Lantang dan Panjang: Kicauannya lantang, ngerol, panjang, dan gacor.
- Mental Bertarung: Cucak Ijo Banyuwangi memiliki mental bertarung yang kuat. Saat bertarung, jambulnya berdiri, menunjukkan keagresifan yang khas.
- Warna Hijau Tua: Warna hijau pada bulunya lebih tua dan gelap, berbeda dengan Cucak Ijo Kalimantan yang cenderung memiliki warna hijau kekuningan.
- Warna Hitam: Warna hitam di leher, paruh, dan mata lebih pekat dan jelas.
- Ekor Panjang dan Lentur: Ekor burung ini panjang, lentur, dan melengkung.
- Ukuran Tubuh Panjang: Meskipun tidak besar, tubuhnya lebih panjang dibandingkan jenis Cucak Ijo lainnya.
Harga Cucak Ijo Banyuwangi
Harga Cucak Ijo Banyuwangi tergolong tinggi, berkisar antara Rp1.000.000 hingga Rp1.500.000. Tingginya harga ini sebanding dengan kualitas dan karakteristik unik yang dimiliki burung ini.
Perawatan Cucak Ijo Banyuwangi agar Cepat Gacor
Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas Cucak Ijo Banyuwangi agar cepat gacor, perawatan harian yang konsisten sangat penting. Berikut adalah panduan perawatannya:
- Pengembunan: Setiap pagi, embunkan burung di luar rumah atau teras. Jika angin terlalu kencang, burung sebaiknya dikerodong sepenuhnya.
- Mandi Pagi: Setelah matahari terbit, mandikan burung. Jika burung sudah terbiasa mandi sendiri, biarkan di keramba. Jika tidak, semprot perlahan.
- Ganti Pakan dan Air: Ganti voer dan air minum setiap hari untuk menjaga kebersihan dan kesehatan burung.
- Pemberian Kroto dan Jangkrik: Berikan 1 sendok teh kroto (dua kali seminggu) dan 5 ekor jangkrik setelah mandi.
- Penjemuran: Jemur burung selama 30 menit setiap pagi.
- Angin-Anginkan: Setelah penjemuran, angin-anginkan burung di tempat yang sejuk sambil memberikan 2-3 ekor ulat hongkong.
- Pisang dengan Madu: Berikan pisang yang telah diolesi madu sebagai asupan tambahan.
- Air Hangat dan Madu: Siapkan air hangat dan madu dalam cepuk kecil sebagai minuman tambahan.
- Penjemuran Kedua: Jemur kembali selama 1 jam untuk memastikan burung mendapatkan sinar matahari yang cukup.
- Istirahat Sore: Angin-anginkan burung di tempat yang sejuk hingga sore hari untuk beristirahat.
- Pemasteran Malam: Pada malam hari, dekatkan Cucak Ijo dengan sangkar burung masteran lainnya atau putar suara masteran dari MP3.
- Kerodong Malam: Saat malam tiba, kerodong burung agar beristirahat dengan cukup hingga pagi hari. Hindari tempat yang terlalu gelap karena Cucak Ijo tidak menyukai kegelapan.
Post a Comment for "Mengenal Ciri-Ciri dan Perawatan Cucak Ijo Banyuwangi"
Post a Comment