Burung Cucak Ranting: Ciri, Jenis, Makanan dan Perawatannya
Burung cucak ranting atau dikenal dengan nama ilmiah Chloropsis cochichinensis (blue-winged leafbird), masih belum begitu populer di kalangan pecinta burung Indonesia. Namun, burung ini memiliki potensi yang tak kalah menarik jika dibandingkan dengan burung cucak lainnya, seperti cucak ijo.
Potensi dan Kemampuan Cucak Ranting
Dari segi kemampuan, cucak ranting memiliki kecerdasan yang setara dengan cucak ijo. Burung ini juga mampu beradaptasi dengan baik terhadap perubahan lingkungan, menjadikannya mudah untuk dijinakkan dan dirawat. Kemampuan adaptasinya yang tinggi menjadikan cucak ranting sebagai salah satu pilihan burung kicau yang patut dipertimbangkan.
Namun, suara cucak ranting yang mirip dengan burung kutilang menjadi salah satu alasan mengapa burung ini kurang diminati. Padahal, dengan perawatan dan pemasteran yang tepat, cucak ranting dapat menghasilkan kicauan yang indah dan variatif, mirip dengan cucak ijo. Ini menjadikannya sebagai alternatif menarik bagi para pecinta burung yang menginginkan burung kicau berkualitas namun terkendala oleh harga cucak ijo.
Panduan Perawatan Cucak Ranting
Kunci utama untuk merawat cucak ranting agar rajin berkicau adalah konsistensi dalam perawatan. Berikut ini beberapa tips harian untuk merawat cucak ranting:
- Embunkan Setiap Pagi: Sebelum matahari terbit, embunkan burung untuk menjaga kesehatannya dan membuatnya lebih aktif.
- Ganti Pakan dan Mandi: Setelah diembunkan dan matahari mulai terbit, ganti pakan dan minum sambil membersihkan sangkar. Mandi bisa dilakukan dengan semprotan atau mandi sendiri di keramba.
- Berikan Extra Fooding: Berikan kroto, jangkrik, dan pisang kepok setelah mandi.
- Jemur Secukupnya: Jemur burung selama satu jam setelah pemberian pakan.
- Pemasteran: Setelah dijemur, letakkan burung di tempat yang teduh dan dekatkan dengan burung masteran atau putarkan rekaman suara burung masteran.
- Krodong Malam Hari: Pada malam hari, sangkar burung dikrodong penuh untuk memastikan burung bisa beristirahat dengan baik.
Ciri-ciri dan Jenis Cucak Ranting
Cucak ranting memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari burung lainnya:
- Ukuran Tubuh: Sekitar 17 cm.
- Warna Bulu: Dominan hijau terang dengan sayap berwarna biru dan tenggorokan hitam pada jantan.
- Paruh: Kecil, tipis, dan sedikit melengkung.
- Kaki: Pendek namun kokoh dan kuat.
- Ekor: Pendek dan berbentuk persegi.
Selain itu, cucak ranting memiliki beberapa subspesies dengan karakteristik unik:
- Ras Jawa: Memiliki dada atas berwarna kuning keemasan dan mahkota berwarna hijau.
- Ras Sumatera: Dikenal dengan tengkuk dan mahkota berwarna kuning.
- Ras Kalimantan: Dahinya berwarna kuning, dan beberapa mirip dengan ras lain namun berukuran lebih besar.
Perbedaan Jantan dan Betina
Pada cucak ranting dewasa, jantan memiliki warna bulu hitam pada leher, dagu, dan pipi dengan goresan biru di tengah pipi. Sedangkan betina memiliki warna leher, pipi, dan dagu kuning terang.
Makanan Favorit Cucak Ranting
Makanan favorit cucak ranting mirip dengan cucak ijo, seperti pisang kepok, apel merah, dan pepaya. Untuk extra fooding, bisa diberikan ulat hongkong, ulat kandang, kroto, dan jangkrik. Pelatihan agar burung mau makan voer juga bisa dilakukan untuk melengkapi kebutuhan gizinya.
Post a Comment for "Burung Cucak Ranting: Ciri, Jenis, Makanan dan Perawatannya"
Post a Comment