Widget HTML #1

Panduan Budidaya Pembenihan Ikan Nila

Panduan Budidaya Pembenihan Ikan Nila

Untuk usaha yang menghasilkan, tidak ada salahnya kamu memilih budidaya pembenihan ikan nila. Pasalnya, usaha budidaya satu ini dikenal sangat produktif. Meski jumlah telur ikan nila relatif sedikit, namun frekuensi pemijahannya cukup sering dan bisa dikawinkan setiap bulan hingga usia produktifnya habis. Bisa kebayang keuntungannya, bukan?

Selain itu, ikan nila juga sama seperti ikan mas, yakni merupakan jenis ikan yang mudah memijah secara alami. Bahkan tidak hanya di kolam pemijahan, ikan ini bisa memijah liar di kolam budidaya lho.

Jadi pada dasarnya ikan ini malah lebih mudah diurus daripada ikan mas atau lele yang sejatinya memerlukan banyak rekayasa budidaya.

Cukup diberi pengaturan dan pengelolaan pemijahan yang baik dan terkendali, maka dijamin deh… usaha pembenihan ikan nila ini akan memberimu banyak menguntungkan. Nah, jika kamu tertarik mencoba, maka tidak ada salahnya kamu simak ulasan dibawah ini!

Persiapan Pembenihan Ikan Nila

Hal paling awal yang perlu kamu siapkan saat melakukan pembenihan ikan nila adalah penyiapan tempat alias kolam budidayanya. Ada 4 jenis kolam yang dibutuhkan untuk masa pembenihan ini, yaitu :

1. Kolam Pemeliharaan Indukan

Kolam jenis ini dipakai untuk memelihara indukan, baik itu jantan atau betina. Nah, lantaran kedua jenis ikan tersebut juga harus ditempatkan di kolam yang berbeda, maka nantinya dibutuhkan 2 jenis kolam indukan.

Untuk itu, membuatnya tidak perlu luas. Cukup siapkan saja kolam dengan area seluas 100-140 cm yang dipakai untuk indukan alias ikan dewasa.

2. Kolam Pemijahan

Kolam satu ini biasa dipakai untuk mengawinkan indukan. Untuk membuat kolam jenis ini, kamu perlu tahu bahwa diperlukan kubangan atau kemalir di bagian bawah kolam yang berlantai dasar tanah.

3. Kolam Pemeliharaan Larva

Selain kedua kolam diatas, ada kolam lagi yang diperlukan untuk tempat pemeliharaan larva ikan nila yang baru menetas. Buatlah kolam satu ini dari bak semen, tanah, bisa juga hapa. Hapa juga wajib diberikan. Hapa merupakan sebuah jaring yang sangat halus dan mengapung di atas kolam untuk mencegah larva hanyut.

4. Kolam Pendederan Benih

Kolam pendederan bisa digunakan untuk membesarkan benih sampai nanti ukurannya 10-12 cm dan siap dipindah di kolam pembesaran.

Pilih Indukan Ikan Nila

Setelah kolam kamu siapkan, selanjutnya pilihlah indukan yang bagus. Calon indukan hendaknya memiliki galur murni dengan sifat-sifat unggul yang genetis. Pasalnya, saat ini banyak ikan indukan yang mengalami penurunan kualitas.

Oleh sebab itu agar hasil pembenihanmu sempurna, pilihlah indukan ikan dari tempat-tempat terpercaya seperti BBPBAT atau balai perikanan lainnya yang sudah kamu ketahui keunggulannya.

Selain itu, pilihlah indukan yang sesuai harga pasar. Biasanya, indukan nila yang sudah matang gonad memiliki harga yang cukup mahal.

Adapun untuk bisa memilih indukan dengan baik, ada beberapa ciri-ciri yang perlu kamu perhatikan, yaitu:

  • Memiliki kondisi sehat dan tidak cacat, bersisik besar dan rapi, serta memiliki kepala yang relatif kecil dibandingkan badan.
  • Selanjutnya, pilihlah indukan dengan badan tebal dan warna yang mengkilap, gerakan lincah, serta responsif kalau diberi pakan.
  • Sisik besar, susunannya rapi.

Sebagai informasi saja, ikan nila betina yang matang gonad biasanya berumur antara 5 sampai 6 bulan dengan bobot mencapai 200-250 gram. Sedangkan untuk induk jantan, berat yang ideal adalah 250-300 gram pada umur yang sama.

Untuk tingkat produktivitas ikan, nila memang tergolong sedikit. Satu indukan dengan berat 200-250 gram hanya mengandung telur sekitar 500 sampai 1000 butir saja. Bahkan dari jumlah tersebut, telur yang menjadi larva hanya sekitar 200 sampai 400 ekor saja lho.

Masa produktivitasnya juga sekitar 1,5 sampai 2 tahun dan lebih baik diganti jika masa ini sudah habis. Pasalnya meski ikan bisa berproduksi, tapi hasil akan memiliki kualitas dan kuantitas anakan yang sudah pasti menurun.

Tapi jika masih dalam masa produktif, kamu bisa memijah kembali indukan ikan nila setelah 3-6 minggu dari masa pijah sebelumnya.

Perawatan Indukan Ikan Nila

Sebelum ikan nila dipijahkan, maka indukan harus dimasukkan ke dalam kolam pemeliharaan indukan. Minimal anda harus menyediakan 2 buah kolam untuk pejantan dan betina.

Jadi, pisahkan antara kolam indukan jantan dan betina. Dimana untuk ukuran kolamnya sendiri sebaiknya untuk 3-5 ekor/m2.

Anda juga harus memperhatikan pengairan kolam indukan ini. Anda harus membuat sumber pengairan yang berbeda untuk kolam indukan jantan dan betina ini (disusun seri). Buangan air dari kolam jantan tidak masuk ke kolam betina dan sebaliknya. Hal ini untuk menghindari terjadinya pemijahan liar. Karena bisa saja sperma jantan terbawa ke kolam betina sehingga terjadi pembuahan.

Selain pengairan, anda juga sebaiknya memperhatikan pakan untuk calon indukan ini. Berikan pakan dengan kadar protein minimal 35%. 

Protein yang tinggi pada pakan ini bermanfaat untuk menunjang pertumbuhan gonad maksimal. Jumlah pakan yang diperlukan untuk pemeliharaan indukan sebanyak 3% dari bobot ikan per hari.

Proses Pemijahan Ikan Nila

Untuk masa pijah, buat dasar kolam miring 2-5% dengan kemalir di bagian dasarnya sedalam 20-30 cm. Pemijahan juga jangan dilakukan sendiri-sendiri, melainkan lakukan secara masal.

Padat tebar kolam sebaiknya sekitar 1 ekor untuk per meternya dengan perbandingan 1 :3 untuk jantan : betina. Dalam masa pijah, beri pakan yang sama seperti kolam induk.

Tentunya hal ini berbeda dari pemeliharaan induk dengan padat tebar yang lebih banyak, yakni sekitar 3 sampai 5 ekor per meternya. Begitu juga dengan pakannya. Untuk pakan, beri pakan dengan kadar protein tinggi.

Kembali ke pemijahan, telur yang keluar dari induk betina akan dibuahi jantan dan dierami dalam mulut si induk betina.Selama pengeraman ini, tentunya induk ikan betina tidak akan makan alias berpuasa.

Jadi lebih baik kamu melakukan pengurangan pakan hingga setengah porsi dari biasanya. Selain untuk menghemat biaya, hal ini berguna untuk mencegah pembudukan sisa pakan di dasar kolam. Proses pengeraman selama 1 minggu ini nantinya akan menghasilkan larva yang keluar dari mulut induk secara serempak.

Perawatan Larva Ikan Nila

Untuk itu, lekas ambil saringan untuk menyaring larva yang biasanya berenang ke pinggir kolam agar bisa dipindah di kolam pemeliharaan setelah berumur 5-7 hari.

Kolam pemeliharaan larva ini sebaiknya memiliki padat tebar sekitar 50-200 ekor per meternya. Jangan lupa, berilah pakan berprotein tinggi yang halus dan berukuran sekitar 0,2-0,5 mm dengan frekuensi sekitar 4-5 kali sehari sebanyak 1 sendok teh saja tiap fasenya. Alternatif lain, berilah pakan dari rebusan satu butir kuning telur yang dilumat dan dicampur dengan 1/2 liter air.

Selanjutnya adalah masa pendederan. Lama pendederan biasanya berkisar antara 3-4 minggu hingga ukurannya mencapai 2-3 cm dengan kapasitas padat tebar sekitar 30-50 ekor per meternya.

Pakan untuk pendederan bisa diberi dari pelet dengan kadar protein sekitar 20 sampai 30% atau dengan jumlah sekitar 3% dari bobot tubuhnya. Berilah pakan dengan intensitas 2-3 kali dalam sehari. Lakukan dan tunggu hingga ikan siap dipindah ke kolam budidaya pembesaran.

Panen Benih Ikan Nila

Sebelum masuk masa panen, ada hal yang perlu kamu perhatikan, yakni pengendalian hama dan penyakit. Lebih baik, lakukan pencegahan daripada pengobatan karena tentunya lebih murah dan hemat tenaga.

Selanjutnya, di tahap panen kamu bisa memungut benih untuk dijual di pagi atau sore hari. Tergantung selera. Kemaslah benih dalam wadah siap jual, bisa tertutup, bisa terbuka. Usahakan wadah sesuai juga untuk jarak pengiriman jauh dan dekat.

Berikan pula wadah dengan desain aerasi agar kandungan oksigen air yang dimiliki banyak dan cukup untuk masa pengiriman. Biasanya, wadah akan diisi 1/3 air dan 2/3 dengan oksigen.

****

Demikian ulasan mengenai budidaya pembenihan ikan nilan step by step yang bisa kami ulas untuk anda kali ini. Semoga bermanfaat.

Post a Comment for "Panduan Budidaya Pembenihan Ikan Nila"