Cara Melatih Mental Tarung Burung Murai Batu
Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi penampilan burung murai batu di arena lomba, yaitu faktor genetika dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan meliputi perawatan dan latihan, terutama melatih mental tarung murai batu agar selalu siap tampil di lapangan.
Murai batu dari keturunan yang oke, jika dirawat dengan baik tentu hasilnya akan bagus pula. Tapi tanpa disadari oleh banyak orang, faktor lingkungan pun turut mempengaruhi mental dan perilakunya.
Ada anggapan di kalangan kicaumania bahwa burung yang selama ini dirawat di lokasi yang tenang dan adem akan cenderung grogi atau demam panggung saat pertama kali bermain di arena lomba.
Hal berbeda akan ditemukan pada burung yang selalu berada di lingkungan yang ramai. Ketika dibawa lomba, burung akan langsung tampil karena sudah terasah mentalnya.
Itu sebabnya, melatih mental tarung sangat dibutuhkan khususnya jika burung tersebut adalah jenis petarung dan teritorial seperti murai batu.
Ada beragam cara melatih mental tarung burung murai batu, mulai dari cara yang umum seperti menggantung di tempat ramai, dilatih di arena lomba, hingga cara-cara yang paling ekstrim seperti mandi sauna.
Adapun teknik yang akan dijelaskan dalam artikel ini tentu berbeda dari cara-cara yang pernah ada, karena lebih ditekankna pada melatih mental tarungnya.
Untuk melatih mental tarung murai batu dibutuhkan burung murai batu lain yang sudah mapan untuk dijadikan sparring partnernya. Letakkan sangkarnya di atas lantai dalam jarak 3-5 meter dari sangkar burung yang akan dilatih mental tarungnya. Kondisi sangkar murai batu yang sudah mapan tidak dikerodong, sedangkan murai batu yang akan dilatih diberikan full kerodong.
Ketika murai batu yang sudah mapan mengeluarkan suaranya, maka burung yang dilatih segera meresponnya dengan membalas kicauannya. Amati dulu selama beberapa menit sampai burung tersebut semakin ngotot berkicau. Pada saat inilah, kain kerodong dibuka sedikit di bagian bawahnya saja. Lalu amati apakah burung sudah berani mengintip lawannya dari celah yang terbuka sedikit itu. Jika ya, maka kain kerodong bisa dibuka lalu amati perilakunya selama 30 menit, setelah itu kembali diberikan full kerodong.
Biarkan burung berkicau dalam posisi sangkar full kerodong selama 15 s/d 20 menit, setelah itu kerodong dibuka selama 1 menit, lalu ditutup lagi. Tahap selanjutnya adalah memindahkannya ke lokasi yang agak jauh dari tempat latihannya tersebut, dan biarkan burung berkicau sepuasnya.
Lakukan latihan ini setiap dua – tiga hari sekali sampai suara kicauan yang terdengar adalah suara kicauan gacor ngotot khas murai batu yang sedang dilombakan. Setelah itu, bisa dilatih langsung di arena lomba.
Untuk menjaga kondisinya selama pelatihan, burung murai batu harus mendapatkan asupan vitamin tambahan untuk meningkatkan stamina dan daya tahannya, vitamin ini juga cukup ampuh jadikan burung cepat gacor dan ngotot.
Itulah cara melatih mental tarung burung murai batu.
Semoga bermanfaat
Post a Comment for "Cara Melatih Mental Tarung Burung Murai Batu"
Post a Comment